12 September 2017
KOL ODOJ Motivasi Ibadah : Dimanakah Posisi Kita dalam Beribadah
*Notulensi Kajian Online (KOL)*
*AIHQ Academy - Dept. Kaderisasi PSDM ODOJ*
📆 : Selasa, 12 September 2017
⏰ : 19.30-21.00 wib
🏡 : Fasil 06
👰 : Ummi Nasrullah
Tema : *Motivasi Ibadah*
Judul : *Dimanakah Posisi Kita Dalam Beribadah*
🎤 : Ukhti Chasanah
✍ : Ukhti Nengrini
Absen : 29 Orang
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
بسم الله الر حمن الر حيم
الحمد لله رب العالمين..، حمدا طيبا مباركا فيه كما يحب ربنا ويرضاه ، قلاة وسلاما دائمين متلازمين على أشرف الأنبياء والمرسلين وعلى آله و أصحابه أجمعين..
Alhamdulillah segala puji bagi Allah Rabb semesta alam yang senantiasa meliputi tiap sisi kehidupan kita, memahami segala perbuatan kita, dan selalu mengawasi gerak-gerik langkah kita.
Alhamdulillah pada malam ini kita diberi kesempatan olehNya untuk bersilaturrahim bersama di kajian AIHQ ini, semoga apa yg kita dapatkan menjadi perantara datangnya keberkahan hidup dan dinilai sebagai rasa syukur kita kepadaNya. Aamiiin aamiiin yaa Rabbal 'Alamiiin..
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada kekasih Allah SWT, seorang inspirator dan suri tauladan jutaan manusia dr generasi ke generasi, dari zaman dahulu sampai sekarang bahkan hingga masa depan nanti.. Dialah Nabiyullah Muhammad Saw, sang Al-Qur'an berjalan....
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
*DIMANAKAH POSISI KITA DALAM IBADAH*...?🕋🕌
_Disampaikan Sebagai Motivasi Ibadah Keseharian sahabat AIHQ Academy_
_Renungan malam yang membuat hati tersentak_..
💉Saat Kajian online yang cukup membuat berkaca diri tentang motivasi apa yang selama ini dicantumkan dalam beribadah...
_Sahabat Aca Rahimukumillah_. 👳🏻👳🏻♀
💉Berkali-kali kita mendengar para mubaligh, ustadz, khatib dan kyai dalam ceramah mereka, dan membaca tulisan para penulis yang menyatakan dengan tegas bahwa tujuan hidup kita (umat manusia ini) hanya untuk *“beribadah kepada Allah”* . Karena Allah telah menciptakan diri kita dengan tujuan utama: “untuk hanya beribadah” kepada-Nya. Selaras dengan firman Allah,
~~📖📖~~
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإِنسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُونِ.
_“Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku”_ (QS adz-Dzâriyât/51: 56).
💉Ibadah yang dimaksud dalam ayat di atas mencakup pengertian (ibadah) mahdhah (ibadah khusus yang terstruktur, yang tata caranya sudah ditentukan oleh Allah dan atau Rasul-Nya) dan yang ghairu mahdhah (mustafâdah), yaitu: “setiap perbuatan baik yang bermanfaat dan diniatkan semata karena dan untuk Allah”
💉Sayid Quthb dalam tafsir Fî Zhilâl al-Qurân (VI/3387) menyatakan, bahwa ibadah merupakan al-Wadhîfah al-Ilâhiyyah, tugas yang diembankankan Allah kepada manusia.
💉Jadi, ketika manusia menjalankan ibadah, maka ia telah memfungsikan hakikat penciptaannya.
💉Sebaliknya, manusia yang melalaikan ibadah, berarti telah mendisfungsikan hakikat penciptaanya.
💉Seperti lampu yang dibeli untuk tujuan penerangan, ketika lampu itu tidak bisa lagi menerangi, berarti telah mengalami disfungsi. Itulah analogi bagi manusia yang enggan untuk beribadah.
💉Dan oleh karena itu, setiap manusia harus selalu melakukan tajdîd an-niyyah ( *pembaruan niat atau motivasi* ), agar dirinya tidak mengalami disorientasi di dalam hidupnya. Motivasi (niat) setiap orang akan selalu menjadi unsur penentu dalam membangun ibadahnya. Dan motivasi setiap orang dalam beribadah ternyata tidak pernah sama, berkaitan dengan pengalaman dan tantangan kehidupan masing-masing yang pernah dialaminya.
⚡1⃣💐
_Sahabatfillah.._ 👳🏻👳🏻♀
*Mengenal Ragam Tingkatan Motivasi dalam Beribadah* ⚖
💉Para ulama membagi kualitas motivasi ibadah pada diri manusia beberapa tingkatan.
🔅 *Pertama*_Ibâdah al-Mukrahîn_ (Ibadah Orang-orang yang Terpaksa).
💉Ini adalah tingkat motivasi terendah. Pada tingkat ini, ibadah hanya dipahami sebagai kewajiban.
Melaksanakan ibadah karena ia takut dosa apabila dia tidak mengerjakannya. Dampak motivasi pertama ini adalah seseorang menganggap ibadah ini hanya sebagai *beban* , ia melakukannya hanya karena untuk menggugurkan kewajibannya.
Motivasi ini ibaratnya seperti seorang budak, ketika dia disuruh, baru dia mengerjakannya.
💉Beribadah bukan didorong dari dalam dirinya, melainkan karena paksaan dari luar. Malah seringkali sekadar untuk memelihara kepantasan. Sebagaimana yang tersebut di dalam firman Allah,
~~📖📖~~
_“Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan RasulNya dan mereka tidak mengerjakan shalat, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan.”_ (QS at-Taubah/9: 54)
🔅 *Kedua* _'Ibâdah at-Tujjâr_(Ibadah Para Pedagang).
💉Inilah ibadah cara pedagang. Ibadahnya semata karena tergiur imbalan lebih besar.
Melaksanakan ibadah karena ia mengharapkan pahala dari apa yang ia kerjakan. Dampak motivasi kedua ini adalah seseorang melakukan ibadah hanya pada waktu tertentu saja, contohnya di Bulan Ramadhan yang dijanjikan berkali-kali lipat pahalanya, ketika bulan Ramadhan telah lewat, maka ia mengurangi ibadahnya, bahkan meninggalkannya naudzubillah..
💉Motivasi ini ibaratnya seperti seorang anak-anak, yang ketika mengerjakan sesuatu, pasti ingin mendapatkan imbalan.
🔅 *Ketiga* _Ibâdah al-Muthî’în_ (Ibadah Orang-orang yang Taat).
💉Kualitasnya lebih bagus dari tiga tingkat sebelumnya. Motivasi ibadah pada tingkat ini adalah ketundukan kepada Allah. Ibadah bukan lagi karena paksaan dari luar, melainkan sudah tumbuh dari dalam. Bukan karena takut ancaman atau mengharap imbalan, melainkan karena ingin _“balas jasa”_ atas segala nikmat dan karunia Allah kepada dirinya. Juga didorong keyakinan bahwa hikmah dan manfaat ibadah akan kembali kepada diri manusia. Ikrar hatinya,
~~📖~~
قُلْ إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.
_“Katakanlah (hai Muhammad): “Sungguh shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan sekalian alam.”_ (QS al-An’âm/6: 162).
💉Mereka melaksanakan ibadah karena mereka mengharapkan ridha Allah SWT.
❓ _Apa itu ridha?_
💉Ridha artinya rela, mengharapkan Ridha Allah SWT artinya kita mencari apa yang membuat Allah SWT rela kepada kita. Seseorang yang memiliki motivasi ini memiliki semangat untuk menjamin kualitas ibadahnya, bukan kuantitas. Ia mencoba untuk merenungi setiap makna dari ibadah, apa makna setiap gerakan dalam shalat, apa makna setiap bacaan Al Qur’an. Banyak saudara kita yang hanya membaca Al Qur’an tanpa memahami atau bahkan tidak mengetahui apa artinya (memang benar, membaca saja kita sudah mendapatkan pahala). Tetapi, implementasi atau pengaplikasian dalam kehidupan sehari lah yang seharusnya kita tanamkan dalam diri kita melalui pemahaman ibadah-ibadah yang kita lakukan setiap hari.
⚡⚡2⃣💐
Kemudian..👇🏻
_Sahabat AIHQ Aca yang disayang Allah_...
🔅 *Keempat*, _Ibâdah al-Mutaladzidzîn_ (Ibadah Para Penikmat Ibadah)
💉Inilah puncak motivasi ibadah seorang hamba. Pada tingkat ini, ibadah tidak lagi untuk “balas jasa” apalagi karena tergiur pernik-pernik dunia. Ada kelezatan ibadah yang tiada tara. Sekejap saja waktu senyap dari ibadah, muncullah gemuruh *rindu* dan *cinta* yang menyesakkan dada. Ia telah keranjingan untuk beribadah kepada Sang Maha Segalanya.
💉Sesungguhnya ibadah itu memiliki rasa nikmat, kebahagiaan dan ketenteraman yang hanya bisa diketahui oleh orang yang merasakannya. Bahkan, kesempurnaan ibadah seseorang ditandai kalau dia bisa merasakan bahwa ibadah itu nikmat. Karenanya, ia akan mengesampingkan segala kenikmatan dunia seisinya untuk mencapai kenikmatan tersebut.
💉Kenikmatan ibadah merupakan buah dari keimanan yang menancap kuat dalam diri seorang hamba, lalu dibuktikannya dengan melaksanakan amal shalih. Maka dalam ibadah yang didasari iman dan muncul dari keimanan, akan selalu bisa melahirkan kenikmatan dan kelezatan serta kebahagiaan.
💉Nabi SAW pernah bersabda berkaitan dengan kenikmatan ibadah ini,
~~📖~~
ذَاقَ طَعْمَ الإِيمَانِ مَنْ رَضِىَ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالإِسْلاَمِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولاً.
_“Pasti akan merasakan manisnya iman orang yang ridha terhadap Allah sebagai Rabb, Islam sebagai dîn/aturan hidup, dan Muhammad s.a.w. sebagai rasul.”_ (HR. Muslim dari al-‘Abbas bin ‘Abdul Muthallib, Shahîh Muslim, I/46, 160).
💉Yang paling utama adalah seseorang beribadah karena ia cinta kepada Allah SWT dan agama yang di ridhoi-Nya, agama Islam. Seseorang yang cinta pada sesuatu pasti akan melakukan segala sesuatu demi apa yang dicintainya. Begitu pun seseorang yang beribadah karena cinta kepada Allah SWT dan Islam, ia melakukannya karena pikiran dan tubuhnya tergerak oleh yang namanya cinta.
Inilah yang dilakukan oleh para Rasul dan Nabi serta para Sahabat..
💉Inilah yang dirasakan Rasulullah SAW, Beliau sudah dijamin oleh Allah.
Allah akan masuk surga, tetapi beliau secara terus-menerus melaksanakan shalatnya dengan kesungguhan yang tinggi, sampai dikisahkan oleh para sahabatnya bahwa _pernah kaki beliau bengkak_ karena terlalu lama melaksanakan shalat.
💉Hal ini juga terjadi pada Ali bin Abi Thalib yang karena begitu menikmati shalatnya, sampai pernah minta agar anak panah yang menancap di badannya dicabut ketika sedang melaksanakan shalat.
💉Sementara itu, Abdurrahman bin Auf, saudagar kaya, sekaligus satu dari sepuluh sahabat yang mendapat "garansi" surga dari Rasulullah SAW, bahkan dengan *ikhlas* membagikan tiga "kantung" berisi uang hasil keuntungan dagangnya kepada mereka yang membutuhkan.
❤ *Orang miskin di dunia adalah orang yang belum pernah merasakan cinta kepada Allah dan nikmatnya beribadah kepada-Nya.* ❤
💉Ibnul Qayim bercerita tentang gurunya, Ibnu Taimiyah: “sungguh aku pernah mendengar Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, _“sesungguhnya di dalam dunia ada sebuah surga. Barangsiapa yang tidak memasukinya, maka ia tidak akan bisa memasuki surga akhirat.”_
_Sahabat Aca yang dirahamati Allah_... 👳🏻♀👳🏻
❓Dimanakah posisi motivasi ibadah kita..?
Contoh di ODOJ land...
❓Apakah masuk Odoj karena terpaksa oleh aturan instansi atau komunitas sehingga kadang begitu berat dan beban untuk.menyelesaikan satu juznya..?
❓Apakah masuk Odoj karena jika ikut acara² tertentu akan ada doorprize khusus untuk member Odoj..?
Atau memperbanyak kenalan biar bisa promosi gratis dagangan nya..?
⚡Semoga tidak ya...
💉Semoga masuk Odojland karena ketaatan dalam melakukan sunnah Rasulullah Saw dan rasa Nikmat berlama lama dengan Al Quran sebagai refleksi akan cinta Allah SWT..sehingga mencintai petunjuk jalan yang lurusNya yakni Al Quranulkariim...
💉 Perlu diingat Sahabatfillah...
Allah akan memberikan sendiri penilaianNya.
Asalkan ibadah kita jika tidak disertai dengan Riya.
Karena apapun motivasi ibadah jika disertai Riya maka akan sia-sia.
_Wallahu A'lam bishawab_
⚡⚡⚡3⃣💐🔚HD
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Tanya Jawab
1. Yani Admin Fasil6 : Assalamu'alaikum ummi...saya yani G 2146 saya seorang IRT tulen
Mau minta tips gmn cara meningkatkan ibadah seorang busui apalagi kl debaynya agak sdkt rewel. Hbs sholat mau dzikir aja susah yg ada keburu ditangisin.
Jawab :
➡Jazakillah sblmnya um
Idem ini, baby Alya skrg 9bulan😅
Ketika sdh sholat, penuhi dulu hak anak, stlh itu bs dilanjutkan kembali unt dzikir. Bisa dengan baby dipangku ato bermain disekitar kita. Jika tdk memungkinkan ya bs dzikir sambi gendong ato momong.
Niatkan mengasuh anak sebagai ibadah. InsyaAllah akan lebih mudah menjalani.
2. Chasanah :
Assalamuallaikum umm, bagaimanakah cara untuk melewati setiap tahapan ibadah kita hingga sampai k tahap yg ke empat, sedangkan seringkali futur dan godaan datang
Jawab :
➡Futur itu manusiawi. Tetapi ketika futur melanda dan godaan datang, jangan smp membuat diri terperosok jauh. Iringi setiap dosa yg dilakukan dengan kebaikan. Krn kebaikan menghapuskan dosa. Setelah itu pasrahkan smua pd Allah. Ridho atas ketetapan Allah. InsyaAllah akan diberikan kemudahan.
3. Tri Silowati Kormin Fasil 6 : Ummnas saya liat banyak member yg awal2 gabung odoj semangat tilawahnya tanpa paksaan tp makin kesini mereka kendor & tilawah sepertinya hanya utk menggugurkan kewajiban aja. Mungkin ada kiat/tips agar mereka kembali ke niat awal gabung ke odoj land
Jawab :
➡Belum merasakan nikmatnya ibadah. Krn nikmat ibadah itu adalah buah dari ibadah.
Spt hal nya pohon, jika bertahan makan akan muncul buah² ranum. Ttp jika tdk bs bertahan terhadap sikon diluar makan akan berguguran, sehingga tidak bs memetik manis dan lezat nya buah ibadah.
Coba tanya dlm diri yg buat diri hampa itu apa ?
Jika niat mulai bergeser bergabung odoj karena kewajiban utk lapor kholas stlh itu beres, luruskan lg niat kita. Yakinkan hatinya bahwa kita di sini bukan cm sekedar mengistiqomahkan diri kita tapi kita berusaha istiqomah bersama². Saling menasehati dlm kebaikan dengan jalinan ukhuwah dlm grup. Tilawah murni karena Allah bukan karena keterpaksaan.
4. Assalaamu'alaykum umm.. afwan gmn ya umm utk menghadapi anak yg lg awalan baligh yg msh adaptasi terhadap kewajiban2 ibadahnya... tiap hr kita msh ngoyak2 dan akhirnya kadang kita marah... mohon solusinya umm
Jawab :
➡Wa'alaikumsalam warrohmatullahi wabarokatuh
Umur brp ya ?
Berikan contoh tauladan dalam hal ibadah, ideal nya dr sejak kecil, pengenalan ibadah dan aqidah.
Tp kadang ada ortu yg mmng merasa kasian jika harus membangunkan anak² untuk sholat shubuh misalnya. Pdhl ketika pembiasaan itu dr awal InsyaAllah lbh mudah.
Tetapi jika sdh awal baligh, bs diberikan penjelasan, komunikasi 2 arah. Krn biasanya mereka sdh mudah memahami.
Berikan ketegasan tapi penuh kelembutan. Jangan sampai sikap kaku maupun emosi malah akan menjauhkan anak dari beribadah.
Terakhir jika ikhtiar sdh kita lakukan, doakan anak² kita. Krn doa adl senjata orang beriman.
Bs diamalkan qs. Ibrahim : 40.
Tetap semangat ya, smg diberikan kemudahan dalam pengasuhan anak² menjadi aset dakwah.
5. Susy Odoj1816 f6 :
Salam ... Saya susy (humas salimah tangkot😄)
Masyarakat umumnya mengalami hal yang sama kurleb nya , misalnya kerepotan dgn anak anak sampai hampir setiap kegiatan sekolah jarang yg dibersamai oleh ibu / ayahnya.
Semua kegiatan yang berhubungan dgn pendidikan di ambil alih orang lain. Dari les pelajaran sekolah sampe kurus bhs. Inggris dan ngaji.
Sementara ibu sdh lelah berbenah dan arisan (RT, SD, SMP, SMA, Alumni) bahkan masak kadang beli lauk dan sayuran mateng.
Segala kesibukan tsb seolah menyita waktu si ibu.
Yang hendak saya diskusikan : apa & bgmn mengembalikan fungsi ibu sbg madrasah utama dan sbg istri pendamping suami
Syukron
Jawab :
➡Fitrah seorang wanita menjadi ibu pendamping suami dan anak². Menjadi madrasah bagi anak². Tetapi jika mmng tuntutan unt berkarir. Maka tetap meluangkan waktu untuk anak² dan keluarga. Sehingga peran ibu msh bs dirasakan oleh anggota keluarga.
Semua akhirnya kembali pd masing² individu, apakah akan mengambil peran secara utuh menjadi ibu, atokah menjadi wanita karir yg tetap bs mengambil peran sbg ibu.
Karena ketika itu sdh terjadi, yg hrs dilihat kembali, jangan sampai mendzolimi hak dari anak² dan keluarga.
Tetap skala prioritas harus diutamakan.
Tetapkan skala prioritas kmdn baru melangkah sesuai apa yg sdh ditetapkan dalam skala prioritas.
Smua didiskusikan kembali dengan anak² dan suami.
Krn tdk smua wanita karir kmdn fungsi ibu tdk bs terlaksana. Banyak contoh wanita karir tetap menjadi ibu yg baik bagi anak² dan pendamping bagi suami.
Smua kembali kepada masing-masing individu. Tugas kita sbg sesama muslimah saling mengingatkan dan menguatkan. Sehingga terwujud muslimah mumpuni yg tentu sholihah, baik di rumah maupun di luaran.
Wallahu'alam.
❓Susy Odoj1816 f6 : Bukan wanita karir justru pyur IRT
Tapi lebih memilih anak anak nya les dan kursus krn ibunya tak bisa mengajarkan nya , baik itu pelajaran umum atau ngaji
Jawab :
➡Jika mmng tidak bs mengajarkan krn beliau tdk bs, InsyaAllah tdk apa² memilih kan tempat les/kursus, selama tidak mendzolimi hak anak untuk bermain dan bersosialisasi dengan teman² dan lingkungan.
Ibu hrs tetap berusaha untuk belajar mengupgrade diri sehingga bs memenuhi tuntutan sbg madrasah bagi anak² nya.
6. Niken Larasati Admin SG Khadijah:
Mohon kiat2 nya Ummi agar kuat ngadepin berbagai masalah 😊
Jawab :
➡sy jg mau
Masalah apa? Harta kekayaan? Anak? Pekerjaan? Ato masalah lainnya?
Tenang kan diri dan hati, kuatkan iman, upgrade amalan, dan sandarkan smua masalah pada Allah, InsyaAllah akan kuat dan tidak akan pernah kecewa.
Doa doa dan doa, agar senantiasa dikuatkan, diberikan keistiqamahan
Pegang terus tali² Allah, jangan pernah lepaskan, shg kita akan senantiasa berada dalam lindungan Allah.
...حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
"Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung". (QS. Ali 'Imran : 173)
7. Ijin bertanya um,saya dan mungkin semua ibu menginginkan anak yg sholeh,apakah dg di sekolahkan di pondok pesantren akan membuat anak menjadi sholeh/sholehah
Jawab :
➡Iya, itu termasuk salah satu ikhtiar ortu. Untuk memberikan lingkungan kondusif bagi anak² untuk tumbuh kembang. Tetapi jika dlm lingkungan ponpes ternyata tak ada suritauladan maka akan sama sj hasilnya menjadi tak baik.
Oleh krn itu penguatan aqidah hrs benar² ditanamkan sehingga sekolah dimana pun, anak akan tetap sholih.
Pemilihan ponpes jg perlu. Shg lingkungan yg baik akan bs mewarnai anak² menuju keshalihan personal dan jg keshalihan lingkungan sekitar.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
*🔑 Clossing Statement 🔑*
قُلْ إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ الْعٰلَمِينَ
Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. (QS.Al-An'am : 162).
Semoga kita semua bisa menjadi muslimah dengan pribadi kokoh, sehingga senantiasa beribadah dengan penuh kenikmatan penuh rindu dan cinta, dan semua terbingkai hanya mengharap ridho Allah.
Bisa mewarnai lingkungan dengan kebaikan ibadah kita.
Aamiin ya Rabb
Sy akhiri, afwan minkun ada kurang nya itu dr sy pribadi, kebaikan itu dr Allah, fastabiqul khairat,
Allahu yubarik fiikum
جَزَاكُمُ اللّهُ خَيْــــرًا كَثِيْرًا
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُوْا اللهَ لِيْ وَلَكُمْ
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
📝🌹Ummunashrullah🌹📝
-----------------
©Nengrini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar