06 Agustus 2010
SDIT Insan Mulia Wonosobo Wawancara (1) Pedagang
Hari Jum'at 16 Juli 2010, kelas kami 5 Nusaibah binti Ka'ab al Anshari SDIT Insan Mulia Wonosobo melakukan wawancara dengan para pedagang di sekitar lingkungan sekolah.
Sesuai materi pelajaran Bahasa Indonesia awal semester I kelas 5 adalah menyusun daftar pertanyaan dan melakukan wawancara (petani, pedagang dan pegawai/karyawan).
Ada penjual mainan anak, dan warung kelontong di depan RSIA Adina Wonosobo. Mas Dito dan mas Bayu mewawancarai penjual mainan anak.
Sedangkan mbak Tasya dan mbak Fira mewawancarai pedagang kelontong.
Di depan sekolah tetangga kami (SDN) banyak sekali penjual jajanan anak, ada es nikita, siomay, batagor. Mbak Jihan dan mbak Scheira melakukan wawancara dengan penjual es nikita. Awalnya mereka disangka pembeli, bapak penjual sudah merasa senang karena mendapat pelanggan pertama, tidak taunya mereka hanya meminta wawancara. Tapi bapak penjual sangat antusias menjawab semua pertanyaan mereka, wah terimakasih sekali bapak penjual es nikita:)
Tidak kalah semangatnya mas Raihan dan mas Adin, mereka melakukan wawancara dengan ibu penjual koran yang berjualan didepan kantor Kecamatan Wonosobo & kantor Dinas Pendidikan dan Olahraga Wonosobo. Ketika diberikan banyak pertanyaakan, beliau tetap tersenyum lho.
Tidak begitu jauh, mbak Filda dan mbak Tata mewawancarai penjual bensin sedangkan mbak Rahma dan mbak Adel wawancara dengan penjual helm. Terakhir mas Dimas, mas A'az dan mas Baskoro selesai mewawancarai pedagang kelontong, yang kata anak-anak lain "Yang jualan galak sekali ust, hiii menyeramkan, suaranya kerang dan badannya besar tanpa senyum, wah pokoknya menakutkan", kata mereka sambil mau berlari. Ternyata, setelah selesai wawancara, penjual itu mau bersalaman dan tersenyum ramah juga. Jadi, jangan melihat orang dari penampilannya saja, tapi lihat juga tingkah laku dan hatinya, betul kan..
Tidak terasa sudah hampir satu setengah jam, tapi mereka begitu menyukai wawancara ini dan berharap ada wawancara lagi.. Begitu banyak 'ibroh yang dapat diambil dari wawancara dengan para pedagang, dari sedikitnya modal dan besarnya perjuangan, tapi mereka semua para pedagang kecil itu tetap yakin, Allah akan memberikan yang terbaik bagi hambanya yang berusaha dan berdoa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
3 komentar:
Walaupun pedagangnya berbadan besar&suaranya kerang tapi anak ank berani ya aneh betul hihi :).
seharusnya kemarin sambil bawa uang saku ya jadi bisa belijan hahahaha
tapi nanti mbeliin satu kelas lho mas dito kalo jajan diluar :D
Posting Komentar